8 Desa di Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap Ditenggelamkan untuk Bendungan

CILACAP, KOMPAS.com - Sebanyak delapan desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bakal ditenggelamkan untuk dijadikan bendungan, kata Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap, Syeful Hidayat.

Berdasarkan informasi yang saya terima, proyek ini sudah tercantum dalam ’masterplan’ Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Indonesia 2011-2025, kata Syeful Hidayat di Cilacap, Jumat (14/12/2012). Rencananya, pengerjaan proyek yang akan memanfaatkan aliran Sungai Cijolang, itu dilaksanakan pada 2013-2018," katanya.

Ilustrasi: Perahu yang mengangkut rombongan pemancing melintas di dekat bendungan Waduk Ir H Djuanda Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (4/7/2012). Tinggi muka air (TMA) waduk itu terus turun seiring berkurangnya curah hujan belakangan ini. Pada Rabu pagi, TMA mencapai 101,72 meter, sementara debit air yang masuk 47 meter kubik per detik. Padahal, air yang harus digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi, air baku minum, dan industri di sebagian wilayah utara Jawa Barat dan DKI Jakarta mencapai 187 meter kubik per detik
Dijelaskannya, pembangunan bendungan tersebut merupakan proyek pemerintah pusat dan akan didanai APBN secara "multiyears".Berdasarkan hasil prastudi kelayakan, kata dia, delapan desa di Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, bakal ditenggelamkan sebagai daerah genangan air bendungan, yakni Desa Dayeuhluhur, Matenggeng, Ciwalen, Bolang, Datar, Cijeruk, dan Bingkeng.

Ada desa yang ditenggelamkan seluruhnya, ada juga yang hanya sebagian, kata dia menjelaskan. Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan bendungan ini sebenarnya sudah lama direncanakan termasuk dengan mendatangkan konsultan dari Amerika Serikat guna melaksanakan survei, yakni pada 1969 dan 1989, namun pelaksanaan pembangunan fisiknya belum ada kepastian.

Hingga akhirnya pada akhir tahun lalu, dilaksanakan prastudi kelayakan pembangunan bendungan dan diketahui jika debit air Sungai Cijolang dapat dibendung, katanya.Menurut dia, dalam hasil prastudi kelayakan volume air bendungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber irigasi bagi areal persawahan di wilayah barat Kabupaten Cilacap. Bahkan di saluran pembuangan, kata dia, dapat ditempatkan turbin pembangkit listrik berkapasitas 24,50 megawatt.

Ia mengatakan, bendungan yang bakal memiliki luas genangan air 1.970,59 hektare dengan kedalaman 200 meter ini tidak hanya menenggelamkan delapan desa di Kecamatan Dayeuhluhur, tetapi juga sejumlah desa di Kabupaten Kuningan dan Kota Banjar, Jawa Barat. Dengan demikian, lanjutnya, kapasitas air bendungan dapat mencapai 500 juta meter kubik. Tujuan utama utama pembangunan bendungan ini sebagai upaya mengendalikan banjir yang sering melanda wilayah Cilacap bagian barat, termasuk sebagai sumber air bagi masyarakat setempat saat musim kemarau, katanya.

Kendati demikian, Syaeful mengaku belum mengetahui secara pasti kapan bendungan tersebut akan dibangun karena berdasarkan rencana kerja diketahui bahwa sosialisasi dilaksanakan pada 2013, pembebasan tanah pada 2014, dan pembangunan fisik pada 2015. Kita masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Kalau proyek ini jadi dilaksanakan sesuai rencana, kita juga masih harus melakukan penandatangan naskah kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat, katanya.

Sumber :Antara
Editor : Kistyarini

9 komentar untuk "8 Desa di Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap Ditenggelamkan untuk Bendungan"

  1. wah ada blog dyh juga ya? baru tw nh.
    adminya org mana nh?
    salam kenal dr pemuda Wirapraja

    BalasHapus
  2. informasinya kurang tepat banyak informasi yg perlu direvisi ulang krna tdk sesuai dg fakta.

    BalasHapus
  3. @Anonim Saya dari cimanggeng panulisan barat, Wirapraja teh palih mana??

    BalasHapus
  4. @Oman Komaruzaman, S. IP. yang kurang tepat poin yang mana yah?? itu link source nya dari kompas

    BalasHapus
  5. Moga aja rumah nenek ku ga tmasuk kawasan yg ditenggelamkan ya kalo memang pembangunan waduknya jadi,soalnya disana banyak kenangan dgn alm kakek n masa kecilku...... :(
    Salam kenal

    BalasHapus
  6. wah, padahal daerahnya indah...belum sempat menelusur semua

    BalasHapus
  7. Semoga teu jadi ah, nyaah ka lembur

    BalasHapus
  8. saya tidak setuju dengan pembangunan bendungan yg sangat luas ini. SEpertinya pemerintah tidak melihat potensi budaya dari desa ini.Pembangunan seperti ini bisa berhenti bila ada penolakan dari warga pemangku kepentingan secara langsung

    BalasHapus

Komentar anda akan di moderasi terlebihdahulu. Silahkan kirim komentar dengan bijak, tidak mengandung unsur SARA dan SPAM