Tradisi Adu Babi Bagong dan Anjing di Dayeuhluhur, Antara Terhibur dan Kasihan

Mungkin bagi orang sunda acara adu babi (sundanya Bagong) dengan anjing di beberapa daerah sudah tidak asing lagi. Saat saya masih kecil acara ini sering diadakan di dekat kampung saya. Saya berasal dari dusun Cimanggeng 1, Desa Panulisan Barat, Dayeuhluhur Cilacap. Dulu saya pernah nonton adu babi ini di daerah Jawa Barat, karena kebetulan kampung saya itu perbatasan langsung dengan Jawa Barat dipisahkan oleh sungai Cijolang. Saya nyebrang ke Jawa Barat jalan kaki karena memang belum ada jalan dan jembatan yang menghubungkan ke sana.

Nah sekarang adu babi dengan anjing ini diadain di kampung saya tepatnya di Dusun Peundeuy, Desa Panulisan Barat, Kecamatan Dayeuhluhur pada tgl 09 Juni 2019 H+2 Idul Fitri 2019 kalo tidak salah. Saya antusias banget pokoknya karena memang sudah lama banget ga nonton acara seperti ini. 

Gambar 1
Bagi yang belum tau atau belum pernah nonton secara langsung bisa di lihat foto di samping. Tempat adu babi vs anjing ini menggunakan pagar bambu dengan tinggi pagar sekitar 2 meter, panjang sekitar 50 meter dan lebar 30 meteran.

Dulu pas saya masih kecil penonton dibuatkan panggung di pinggir pagar, tapi kemaren posisi penonton tanpa panggung jadi saya nonton dari atas tebing yang lumayan jauh jadi kurang nyaman dan kurang jelas terlihat.

Penonton yang datang lumayan banyak dengan tiket sebesar Rp. 20.000 per orang, menurut info sih acara ini sempat mau dibatalkan karena tidam mendapatkan izin dari kepolisian. Para pemilik anjing datang dari bebagai daerah antara lain Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Majenang dll.

HOW TO PLAY

Nah gimana sih cara bermainya dan bagaimana ketentuanya?? saya coba ulas sedikit ya, tapi ini yang saya tau saja, kalo detailnya saya kurang memahami
  • Panitia menyediakan Babi/Bagong dari hasil buruan kemudian menyediakan tempat (ring).
  • Para pemilik anjing membayar ke panitia, untuk anjing kecil Rp. 50.000 dan anjing besar sebesar Rp. 100.000 per anjing dan per game (nominal tergantung panitia).
  • Tiap anjing diberikan nomor urut untuk masuk kedalam ring pertandingan.
  • Panitia mengeluarkan 1 babi kemudian anjing dimasukan sesuai nomor urut. Untuk anjing besar seperti pitbull dll biasanya 1 anjing VS 1 babi. Untuk anjing kecil biasanya 2 - 3 anjing vs 1 babi.
  • Anjing dimasukan lalu berkelahi dengan babi dan apabila anjing terluka atau gigitan anjing sudah mengunci maka peluit ditiup tandanya game selesai dan anjing dikeluarkan dari ring pertandingan.
  • Kemudian dimasukan kembali anjing baru sesuai urutan dan diadukan kembali dengan babi sampai babinya pingsan. 
  • Apabila babi sudah pingsan/mati baru di ganti dengan babi baru, demikian seterusnya sampai biasanya dikeluarkanlan babi terbesar di akhir game.
Apa sih keuntungan buat pemilik anjing?? sampai saat ini saya juga belum tau apa untungnya, kemungkinan terbesar sih untuk melatih anjing berburu dan untuk kepuasan pemilik aja. Dari segi hukum dan agama acara ini mungkin bertentangan karena memang bentuk penyiksaan terhadap hewan. Dari segi budaya ini tradisi masyarakan yang dulunya mungkin mengaggap babi itu hama yang merusak hutan. 

Posting Komentar untuk "Tradisi Adu Babi Bagong dan Anjing di Dayeuhluhur, Antara Terhibur dan Kasihan"