Acara DOF Ke-2 | Roadshow Pemutaran Film Laskar Pelangi
Setelah acara Ngarumat Lembur pada tanggal 16 Maret 2010 di Cimandaway, berupa kerja bakti membersihkan dan mempromosikan kembali obyek wisata Cimandaway, kembali Dayeuhluhur on Facebook (DOF) mengadakan kegiatan berupa Roadshow Pemutaran Film Laskar Pelangi.
Selain merupakan program rutin DOF, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional ke 102. Tujuan dari pemutaran film ini adalah memberikan pilihan tontonan bagi masyarakat ditengah membanjirnya sinetron yang lebih memamerkan kemewahan.
Kali ini DOF bekerjasama dengan Ikatan Generasi Muda Ciparahu (IGMC), pemerintah setempat dan Han’s Entertainment yang dimiliki oleh salah satu anggota DOF.
Roadshow Pemutaran Film Laskar Pelangi ini untuk sementara dilaksanakan berturut-turut di dua Desa yaitu tgl. 28 Mei 2010 di Balai Dusun Ciparahu, Desa Dayeuhluhur dan tgl. 29 Mei 2010 di Balai Desa Panulisan Timur.
Sambutan penonton di Ciparahu luar biasa, sekitar 400 orang anak-anak dan dewasa, berkumpul di Balai Dusun Ciparahu. Dengan seksama mereka menyimak jalan cerita film Laskar Pelangi. Olik (27 th), ketua IGMC dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat, khususnya orangtua, guru dan anak-anak usia sekolah sehingga terjadi sinergi antara orangtua, guru dan siswa untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berbudi pekerti sebagaimana pesan film Laskar Pelangi.
Sayang sumber listrik yang diambil dari genset kurang memadai, sehingga beberapa kali terjadi penurunan daya listrik bahkan mati. Hal ini tentu saja mengganggu kelancaran kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Carsa (38 th) pemilik sekaligus operator Han’s Entertainment yang juga pendiri Aliansi Masyarakat Dayeuhluhur (AMD), seharusnya genset yang dipakai minimal 1500 watt, sementara yang disediakan panitia hanya 450 watt.
“Saya sangat mendukung acara seperti ini karena sesuai dengan visi misi DOF yaitu membuat kegiatan yang menginspirasi dan membuat masyarakat tergugah untuk berkarya lebih baik lagi, khususnya untuk kemajuan masyarakat Dayeuhluhur dan Indonesia pada umumnya. Sayang acara ini sedikit terganggu dengan kurangnya daya listrik” lanjut Carsa.
Sementara di Panulisan Timur, suasana tidak seramai di Ciparahu. Ini dikarenakan sosialisasi yang kurang dan pemindahan lokasi. Awalnya pemutaran film di Panulisan Timur akan dilaksanakan di lapang bekas SD 2 KPP, tapi karena kondisi hujan acara dipindahkan ke Balai Desa Panulisan Timur yang berada di Cigalumpit. Walaupun demikian sekitar 100 orang hadir dan menyimak film Laskar Pelangi.
Endeng (55 th), tokoh masyarakat Panulisan Timur menyambut baik kegiatan tersebut, ia berharap kegiatan ini juga dapat berlanjut ke desa-desa lain di Dayeuhluhur. “Alhamdulillah cerita dari film Laskar Pelangi ini akan sangat bermanfaat untuk menambah input kepada masyarakat dalam hal nilai-nilai akhlakul karimah/ akhlak yang baik. Dan saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan ke desa-desa lainnya di Dayeuhluhur” papar Endeng ketika berbincang dengan kami.
Hanum Sujana (32 th) salah satu perwakilan panitia dalam sambutannya memaparkan akan pentingnya sebuah sikap yang benar dalam menghadapi persoalan hidup dan sikap jangan cepat menyerah dengan keadaan. “Sikap kita sangat ditentukan oleh keyakinan yang kita pegang, karena dengan keyakinan yang kuat akan menumbuhkan motivasi positif dalam setiap tindakan kita. Kalau kita meyakini bahwa membuang duri dari jalan adalah bagian dari keimanan kita pada Allah Swt. maka kita akan lebih siap melakukan hal-hal yang lebih besar, setiap hari.”
Kegiatan ini juga mendapat sambutan baik dari Plt. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. “Kalau bisa selain film Laskar Pelangi, juga diputar film independen “Kemenangan” produksi anak Cilacap yang belum lama tayang di salah satu televisi swasta dan diputar di setiap kecamatan saat Agustusan tahun kemarin. Dan saya mendorong generasi muda Dayeuhluhur juga membuat film-film sejenis, nanti anak-anak setempat yang main. Jadi kita bisa angkat potensi alam dan juga SDM melalui film.” Papar Tatto ketika berdiskusi melalui facebook.
Beberapa masyarakat juga menyambut baik, dan meminta pemutaran film tersebut di daerah masing-masing. Menurut Soleh Muttaqin (42 th) salah satu perwakilan panitia, memang rencananya kegiatan ini akan terus berlanjut ke desa-desa lainnya yang ada di wilayah Dayeuhluhur. “Insya Allah, tinggal menyesuaikan waktunya saja, karena beberapa panitia tinggal dan beraktifitas di luar kota, ada yang di Bandung, Purwokerto, Jogja dan kota-kota lainnya” papar Soleh menutup perbincangan dengan kami.
Berikut kumpulan foto-fotonya:
Selain merupakan program rutin DOF, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional ke 102. Tujuan dari pemutaran film ini adalah memberikan pilihan tontonan bagi masyarakat ditengah membanjirnya sinetron yang lebih memamerkan kemewahan.
Kali ini DOF bekerjasama dengan Ikatan Generasi Muda Ciparahu (IGMC), pemerintah setempat dan Han’s Entertainment yang dimiliki oleh salah satu anggota DOF.
Roadshow Pemutaran Film Laskar Pelangi ini untuk sementara dilaksanakan berturut-turut di dua Desa yaitu tgl. 28 Mei 2010 di Balai Dusun Ciparahu, Desa Dayeuhluhur dan tgl. 29 Mei 2010 di Balai Desa Panulisan Timur.
Sambutan penonton di Ciparahu luar biasa, sekitar 400 orang anak-anak dan dewasa, berkumpul di Balai Dusun Ciparahu. Dengan seksama mereka menyimak jalan cerita film Laskar Pelangi. Olik (27 th), ketua IGMC dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat, khususnya orangtua, guru dan anak-anak usia sekolah sehingga terjadi sinergi antara orangtua, guru dan siswa untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berbudi pekerti sebagaimana pesan film Laskar Pelangi.
Sayang sumber listrik yang diambil dari genset kurang memadai, sehingga beberapa kali terjadi penurunan daya listrik bahkan mati. Hal ini tentu saja mengganggu kelancaran kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Carsa (38 th) pemilik sekaligus operator Han’s Entertainment yang juga pendiri Aliansi Masyarakat Dayeuhluhur (AMD), seharusnya genset yang dipakai minimal 1500 watt, sementara yang disediakan panitia hanya 450 watt.
“Saya sangat mendukung acara seperti ini karena sesuai dengan visi misi DOF yaitu membuat kegiatan yang menginspirasi dan membuat masyarakat tergugah untuk berkarya lebih baik lagi, khususnya untuk kemajuan masyarakat Dayeuhluhur dan Indonesia pada umumnya. Sayang acara ini sedikit terganggu dengan kurangnya daya listrik” lanjut Carsa.
Sementara di Panulisan Timur, suasana tidak seramai di Ciparahu. Ini dikarenakan sosialisasi yang kurang dan pemindahan lokasi. Awalnya pemutaran film di Panulisan Timur akan dilaksanakan di lapang bekas SD 2 KPP, tapi karena kondisi hujan acara dipindahkan ke Balai Desa Panulisan Timur yang berada di Cigalumpit. Walaupun demikian sekitar 100 orang hadir dan menyimak film Laskar Pelangi.
Endeng (55 th), tokoh masyarakat Panulisan Timur menyambut baik kegiatan tersebut, ia berharap kegiatan ini juga dapat berlanjut ke desa-desa lain di Dayeuhluhur. “Alhamdulillah cerita dari film Laskar Pelangi ini akan sangat bermanfaat untuk menambah input kepada masyarakat dalam hal nilai-nilai akhlakul karimah/ akhlak yang baik. Dan saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan ke desa-desa lainnya di Dayeuhluhur” papar Endeng ketika berbincang dengan kami.
Hanum Sujana (32 th) salah satu perwakilan panitia dalam sambutannya memaparkan akan pentingnya sebuah sikap yang benar dalam menghadapi persoalan hidup dan sikap jangan cepat menyerah dengan keadaan. “Sikap kita sangat ditentukan oleh keyakinan yang kita pegang, karena dengan keyakinan yang kuat akan menumbuhkan motivasi positif dalam setiap tindakan kita. Kalau kita meyakini bahwa membuang duri dari jalan adalah bagian dari keimanan kita pada Allah Swt. maka kita akan lebih siap melakukan hal-hal yang lebih besar, setiap hari.”
Kegiatan ini juga mendapat sambutan baik dari Plt. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. “Kalau bisa selain film Laskar Pelangi, juga diputar film independen “Kemenangan” produksi anak Cilacap yang belum lama tayang di salah satu televisi swasta dan diputar di setiap kecamatan saat Agustusan tahun kemarin. Dan saya mendorong generasi muda Dayeuhluhur juga membuat film-film sejenis, nanti anak-anak setempat yang main. Jadi kita bisa angkat potensi alam dan juga SDM melalui film.” Papar Tatto ketika berdiskusi melalui facebook.
Beberapa masyarakat juga menyambut baik, dan meminta pemutaran film tersebut di daerah masing-masing. Menurut Soleh Muttaqin (42 th) salah satu perwakilan panitia, memang rencananya kegiatan ini akan terus berlanjut ke desa-desa lainnya yang ada di wilayah Dayeuhluhur. “Insya Allah, tinggal menyesuaikan waktunya saja, karena beberapa panitia tinggal dan beraktifitas di luar kota, ada yang di Bandung, Purwokerto, Jogja dan kota-kota lainnya” papar Soleh menutup perbincangan dengan kami.
Berikut kumpulan foto-fotonya:
hebat ya.....!!!! semoga dof maju
BalasHapusAmin kang.. makasih kunjunganya :D
BalasHapusgan fotonya gak bisa di buka tuh...
BalasHapusmangga cek ulang udah d benerin
BalasHapus